Renungan: 2 Korintus 8:1 - 5 “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” (ayat 2)
Gereja Makedonia menghadapi pelbagai penderitaan dan sering dicobai namun ini tidak menghancurkan iman dan kesaksian mereka. Sebaliknya, mereka semakin meluap-luap dalam kemurahan dan kasih mereka terhadap orang lain. Rasul Paulus begitu gembira bahawa di tengah-tengah kemiskinan dan penderitaan, mereka memberi lebih daripada kemampuan mereka.
Penderitaan dan kemiskinan tidak bererti kita akan kehilangan mutiara yang bersinar dalam kehidupan kita. Orang Kristian semakin memancar keindahan sewaktu penderitaan meluap-luap dalam jiwa. Tahukah anda bagaimana mutiara dihasilkan? Dengarlah cerita ini...........
Sekalung mutiara yang berkilau-kilauan Benarkah mutiara ini hasil kesengsaraan? Apakah cerita keelokannya? Si tiram kecil ada cerita penderitaannya Sebutir pasir masuk ke dalamnya Dan kesakitannya luarbiasa Kisah keindahan bermula daripada sebutir pasir Si tiram tidak mengutuk nasibnya Atas anugerah Tuhan lindirnya dikeluarkan Tanpa mengeluh dan rasa hampa Si tiram menyaluti pasir ini Dengan lendirnya dengan sabar Sehingga menjadi mutiaranya!
Kesakitan dalam jiwa seseorang boleh menghasilkan banyak mutiara indah dalam kehidupan kita. “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (Ibrani 12:11).
Kisah tentang bagaimana mutiara kita dihasilkan akan menjadi penghiburan kepada ramai orang yang menanggung nasib yang sama.
Doa: Tuhan, biarlah aku menghasilkan mutiara kebenaran dan kedamaian pada waktu kesengsaraanku.