“…Aku cuba memahami hal itu, tetapi terlalu sukar bagiku, sehingga aku masuk ke dalam Rumah-Mu, barulah aku memahami kesudahan semua orang jahat itu....” Mazmur 73:16-17
Dari pemulaan mazmur ini, kita melihat betapa pemazmur bergumul dengan dirinya terhadap orang sombong yang terus menerus berjaya dalam hidup mereka. Hal ini telah menyebabkan pemazmur menjadi iri hati terhadap mereka.
Pemazmur berkata kepada kita bahawa dia cuba untuk memahami makna pekerjaan pemeliharaan Tuhan, namun hal itu terlalu sukar untuk dirinya fahami, sehingga dia masuk ke dalam Bait Tuhan, barulah dia memahami kesudahan semua orang jahat itu.
Perasaan cemburu terhadap orang sombong dapat diatasi oleh pemazmur sewaktu dia datang masuk ke dalam tempat kudus Tuhan, di mana dia mengambil saat teduh bersama Tuhan, dan merenungkan sifat-sifat Tuhan serta menelaah Kitab Suci. Dia mulai memahami kesudahan orang sombong yang mengerikan.
Pemazmur menemui jawaban persoalannya, di mana kesukaran orang benar berakhir dalam damai, dan karena itu dia menjadi bahagia, tetapi sukacita orang sombong berakhir dalam kebinasaan, sehingga ia pun menderita.
Apakah kita memiliki perasaan yang cemburu terhadap orang yang berjaya dalam hidup mereka hari ini? Ingatlah pemazmur pernah mengalami hal itu dalam hidupnya, namun dengan datang ke dalam Bait Tuhan, pemazmur mulai memahami segalanya.
Dalam Tuhan, setiap persoalan kita memiliki jawabannya dalam Tuhan, oleh itu datanglah kepada Tuhan untuk...
Doa: Bapa yang di surga, saya datang kepada-Mu, menyerahkan seluruh persoalan dalam hidup saya kepada-Mu, saya percaya bahwa dalam-Mu saya akan menemui jawaban persoalan dalam hidup ini. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, amin.
Pr Patrick Taie
Comments