Bacaan Alkitab : Matius 16:18
Dan Aku pun berkata kepadamu: engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (TB)
“Sebab itu ketahuilah, engkau adalah Petrus, batu yang kuat. Dan di atas alas batu inilah Aku akan membangunkan gereja-ku, yang tidak dapat dikalahkan; sekalipun oleh maut.” (BIS)
Perkataan Yesus kepada Petrus dan murid-muridNya di daerah Kaisarea Filipi, menjadi landasan sebenar dan paling kuat untuk berdirinya gereja. Bila Yesus menyebut gereja, Dia tidak memakai istilah Yunani -Kyriakon (bangunan), tetapi Ekklesian/ Ekklesia (umat yang dipanggil keluar dan disuruh berkumpul sebagai warga umat Allah (bdg Efesus 2:19-22).
Maksud Yesus menyebut “di atas batu karang ini, Aku mendirikan jemaat-Ku” bukanlah bermaksud di atas Petrus gereja dibangun, tetapi di atas pengakuan Petrus yang kokoh “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (Matius 16:16). Yesus Kristus sendirilah yang menjadi Batu Karang itu, iaitu dasar pertama dan utama dari gereja (1 Korintus 3:11). Dengan dasar ini maka gereja akan menjadi gereja yang kuat yang tidak terkalahkan. Gereja diperkenalkan sebagai umat Allah (1 Korintus 1:2; 10:32), umat yang terpanggil (2 Korintus 1:16-18), Bait Allah atau Bait Roh Kudus ((1 Korintus 3:16), tubuh Kristus (2 Korintus 6:15-16), mempelai perempuan Kristus (2 Korintus 11:2), suatu persekutuan rohani (2 Korintus 13:14), suatu pelayanan rohani (Roma 12:6), suatu pasukan yang terlibat dalam pertempuran rohani ((Efesus 6:17), sokoguru dan landasan kebenaran (1 Timotius 3:15), suatu umat dengan pengharapan masa hadapan (Yohanes 14:3), berada dalam bentuk yang tidak kelihatan dan yang kelihatan.
Jelas gereja bukanlah merujuk kepada bangunan gereja tetapi umat Allah sebagai anggota tubuh Kristus. Maka untuk menjadi gereja yang kuat haruslah:
1. Dasarnya Yesus Kristus (1 Petrus 1:1-12; 5:10-11)
2. Miliki Hubungan peribadi dengan Yesus Kristus (Filipi 3:7-11)
3. Menghidupi kesatuan tubuh Kristus (Yohanes 17:6-26; Kisah Para Rasul 4:32-37)
4. Melaksanakan Amanat Agung (Matius 28:18-20; 1 Korintus 9:16)
Hasilnya kita tidak akan digoyahkan oleh badai yang sekuat manapun melanda hidup kita (gereja). Yesus pernah memberi perumpamaan tentang dua macam dasar bangunan yang didirikan di tempat yang berbeza. Satu di atas batu dan satu di atas pasir. Yang bertahan dan tetap berdiri teguh adalah yang dibangun diatas batu (Matius 7:24-27). Inti dari perumpamaan ini adalah mendengar perkataan Kristus dan melakukannya maka akan dapat bertahan sebab dasarnya adalah pengajaran kebenaran Kristus yang kuat.
Demikianlah kehidupan jemaat atau orang percaya dari abad pertama sampai abad ke tiga yang walaupun melalui penganiayaan yang sangat hebat, namun mampu bertahan dan tidak menyangkal iman mereka kepada Kristus, malah terus setia melaksanakan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus sampai akhir hayat mereka. (baca sejarah gereja awal 500 tahun pertama- PristineWorld)
Masihkah Yesus Kristus menjadi dasar iman dan Perintah-Nya sebagai pegangan hidupmu?
Adakah sesuatu yang telah mengambil tempat Yesus Kristus dari prioritas hidupmu? Berapa kerap dalam fikiran dan hatimu mempertahankan denominasi gerejamu sebagai yang paling benar dari denominasi gereja lain? Siapa kepala (ketua) gereja anda sebenarnya?
Apakah dalam jiwa, hati dan rohmu masih berkobar-kobar untuk bersaksi tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus?
Dengan menjawab pertanyaan di atas dengan sejujur-jujurnya, maka kita boleh ditarik semula untuk menjiwai semangat juang dan ketekunan iman umat Tuhan pada awal sejarah gereja agar tetap menjadi gereja yang kuat. “Semakin sering kita ditekan...semakin banyak bilangan kita: Darah Martir (mati syahid) ialah benih bagi gereja” (Siri Sejarah Gereja untuk keluarga –PristineWorld m/s 72)
Mereka memperhatikan satu sama lain sebagai saudara lelaki dan saudara perempuan. Mereka memperhatikan orang miskin dan orang yang berkekurangan, baik orang Kristian mahupun bukan Kristian, dan hal ini mempermalukan orang bukan Kristian kerana mereka sendiri tidak memperhatikan orang miskin dan yang berkekurangan dalam kalangan mereka sendiri. Mereka menjalankan perniagaan dengan jujur dan menjalani kehidupan yang benar dan berakhlak. Mereka mempersalahkan amalan seperti pengguguran bayi dan pembunuhan bayi yang diamalkan oleh orang Romawi. Orang Romawi membawa bayi mereka yang lemah dan yang tidak diingini ke hutan dan meninggalkan mereka di sana untuk mati atau dipungut oleh perompak. Mereka tetap setia dalam perkahwinan dan tidak seperti apa yang berlaku dalam masyarakat Romawi. Mereka cuba berbuat baik kepada musuh mereka, dan apabila dianiaya, mereka tidak melawan. Mereka menghadapi kematian dengan gembira dan kehormatan. Mereka memperlakukan hamba mereka dengan baik dan membenarkan mereka mempunyai hak yang sama seperti semua orang lain dalam gereja; tuan memanggil hamba mereka sebagai saudara. Orang Romawi pula memperlakukan hamba mereka sebagai harta benda, bahkan membunuh hamba jika mereka marah dengan hamba tersebut. (Kisah benar pandangan masyarakat Romawi terhadap orang Kristian yang mereka benci. Dari buku: Siri Sejarah Gereja untuk keluarga – PristineWorld, mukasurat 49)
Yesus Kristus yang sama memerintahkan perkara yang sama dan Dia berjanji, “alam maut tidak akan menguasainya (gereja)” (Matius 16:18) dan “Dia menyertai kita sampai ke akhir zaman” (Matius28:20).
Bahan Doa
Saya berdoa agar Tuhan membangkitkan gereja yang kuat dalam persaudaraan, pemuridan, penjangkauan dan berdoa untuk memenangkan territorial dan sekaligus menegakkan Kerajaan Allah di bumi ini.
1. Kemakmuran: Berdoa untuk kemakmuran bangsa dan warganya. Negara-negara yang mengalami bencana kekurangan makanan, bencana alam, peperangan, kesakitan dan pergolakan politik akan mendapat campurtangan Tuhan untuk menerima kemakmuran ilahi.
2. Perlindungan: Berdoa untuk perlindungan bangsa dan warganya. Negara-negara mengutamakan keamanan dan menghentikan peperangan melalui kesepakatan rundingan yang baik, saling memerlukan dan menghormati kedaulatan negara masing-masing.
3. Kebangkitan: Berdoa untuk kebangkitan rohani di negara-negara di seluruh dunia. Gereja-gereja menggunakan teritori media sosial atau digitalisasi untuk memberitakan Injil Kerajaan.
Doa Puasa Kebangsaan 31 Hari, Sidang Injil Borneo (SIB/BEM)
(Sabah, Sarawak, Semenanjung)
コメント