top of page

Hari 4: Merangkul Kasih Allah Yang Tanpa Syarat

Siri Renungan: Mempercayai Tuhan dalam Setiap Musim

Ayat Firman:


"kerana anakku ini telah mati dan hidup kembali; dia telah hilang dan ditemukan kembali.’ Lalu mereka mula bersuka ria. Lukas 15:24 (AVB)


"Ketahuilah betapa kasihnya Bapa kepada kita sehingga kita disebut anak-anak Allah! Dan sememanglah begitu! Sebabnya dunia ini tidak mengenal kita ialah kerana dunia ini tidak mengenal Allah." 1 Yohanes 3:1 (AVB)


Renungan:


"kerana anakku ini telah mati dan hidup kembali; dia telah hilang dan ditemukan kembali.’ Lalu mereka mula bersuka ria. (Lukas 15:24)


Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang anak yang menyimpang dan menyia-nyiakan warisan yang diberikan kepadanya, dan ia menemukan dirinya dalam keadaan yang putus asa. Ketika anak itu kembali ke rumah, dengan harapan dihukum dan dihakimi, ia disambut dengan tangan terbuka dan kasih Allah yang tanpa syarat dari ayahnya. Pengampunan dan penerimaan ayahnya tidak ditahan, melainkan dicurahkan kepada anak yang hilang ini. Cerita ini mengungkapkan kasih Allah yang tidak pernah lekang.


Sebagai orang Kristian matang, kita juga ada masanya memberontak atau waktu ketika kita merasa jauh dari Allah. Namun, kasih Allah kepada kita tidak pernah goyah. Tidak ada batas bagi kasih dan pengampunan-Nya. Kita adalah anak-anak-Nya yang dikasihi-Nya, dan Dia bersukacita saat kita kembali kepada-Nya.


Tidak peduli apa yang telah kita lakukan atau seberapa jauh kita menyimpang, tangan Allah selalu terbuka lebar, siap untuk merangkul kita. Kasih-Nya menanti, dan kasih-Nya tidak pernah berakhir. Kita dapat dengan percaya menjatuhkan diri ke dalam lengan-Nya yang penuh kasih, tahu bahwa kita diterima dan dikasihi.

Biarkan perumpamaan tentang anak yang menyia-nyiakan mengingatkan kita akan kasih Allah yang dilimpahkan-Nya. Sama seperti kita telah menerima pengampunan dan penerimaan-Nya, marilah kita menyebarkan kasih dan pengampunan yang sama kepada orang lain, terutama kepada anak-anak kita. Dengan melakukannya, kita mencerminkan hati Bapa Surgawi kita.


Janji Allah kepada kita adalah bahwa tangan-Nya selalu terbuka lebar. Kasih-Nya menanti. Kasih-Nya dikaruniakan dengan cuma-cuma. Kasih-Nya tidak pernah berakhir. Kita dapat menemukan ketenangan dalam rangkulan-Nya dan mendekat kepada-Nya, tahu bahwa kita sangat dikasihi.


Doa:


Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas kasih dan limpah-Mu yang tak pernah berkesudahan. Bantu kami untuk memberikan pengampunan dan penerimaan kepada orang lain sebagaimana yang telah Engkau lakukan kepada kami. Semoga kami dapat bersandar dalam keyakinan bahawa tangan-Mu sentiasa terbuka untuk menerima kami, dan kasih-Mu tidak pernah gagal. Dalam nama Yesus, kami berdoa. Amin.

Comments


bottom of page