'...jika kita berpegang kepada keyakinan kita yang kita miliki dari mula-mulanya hingga ke akhir,.' (Ibrani 3:12-19, ayat 14).
Renungan:
Kegagalan orang Israel untuk masuk ke tanah yang dijanjikan pada kali pertama mereka tiba di perbatasannya adalah salah satu tragedi besar dalam Perjanjian Lama. Mereka telah menyaksikan kuasa penyelamatan Allah yang memimpin mereka dari perhambaan ke kebebasan dan melihat perlindungan-Nya yang ajaib yang bekerja untuk mereka di setiap sudut.
Namun, apabila mereka sampai di perbatasan Kanaan dan dapat masuk ke dalam peristirahatan-Nya, mereka mundur karena takut, dan selama empat puluh tahun mereka mengembara di padang gurun. Tidak seorang pun dari mereka (kecuali Yosua dan Kaleb) berhasil masuk ke tanah yang dijanjikan.
'Awaslah, saudara-saudara, jangan ada dalam diri seorang pun daripadamu hati durjana yang tidak beriman lalu berpaling daripada Allah yang hidup', amaran penulis (ayat 12). Frasa 'berpaling' adalah frasa yang kuat, bermakna lebih dari sekadar tersandung; malah, itu menandakan tindakan yang pasti dari kehendak yang menjauhkan dari Allah. Saya yakin bahwa ada banyak orang seperti ini dalam Gereja pada saat ini. Mereka akan merasa tersinggung jika digambarkan sebagai ateis, tetapi mereka hidup seolah-olah Allah tidak ada, entah bagaimana Allah tidak nyata bagi mereka lagi.
Keadaan ini dinamakan oleh penulis Ibrani sebagai memiliki 'hati yang tidak percaya'. Ketidakpercayaan menghalangi seluruh bangsa masuk ke dalam tanah yang dijanjikan, dan hal itu juga akan menghalangi kita menerima apa yang Allah ingin berikan kepada kita. Jika orang Israel dikeluarkan karena mereka tidak mendengarkan Musa, betapa lebih dikeluarkan kita jika kita tidak mendengarkan Anak. Dua kali dalam bab ini kata 'hari ini' digunakan untuk menekankan fakta bahwa jika dalam hati kita proses pengerasan telah dimulai, adalah penting bahwa kita berteriak kepada Tuhan untuk pembebasan segera. Dalam keadaan seperti ini, menunda adalah berbahaya.
Renungan Lanjut:
Bilangan 13:26-14:24
Doa:
Ya Pakar Bedah Ilahi, jangan menahan bilah Pisau Bedah-Mu jika Engkau melihat bahawa hatiku telah menjadi keras. Saya tidak boleh menyembunyikan keadaan saya daripada Mu - dan saya juga tidak mahu. Jika saya memerlukan pembedahan rohani, Engkau mempunyai kebenaran saya untuk melakukan pembedahan. Dalam nama Yesus. Amin.
Rev Gerawat Maran
Comments