Kebangkitan Yesus lebih dari sekadar suatu peristiwa bersejarah.
Ya memang ada yang menolak cerita kebangkitan Yesus kerana harus terlebih dahulu menolak kematian-Nya. Ada yang kata dia diganti orang; ada yang kata dia pengsan saja kemudian disedarkan kembali sesudah diturunkan dari salib; ada yang kata dia berjaya melarikan diri ke Mesir dan berkahwin di sana.
Tetapi realitinya ialah, kalau bukan Yesus yang mati di salib, siapa yang dikuburkan? Kalau bukan Dia yang dikuburkan, siapa pula yang bangkit dan menimbulkan kecoh dalam kerajaan Rom? Penolakan kematian Yesus di kayu salib menimbulkan lebih banyak tanya soal yang harus dijawab. Siapa yang dikuburkan di makam Yusuf dari Arimatea? Dan kalau bukan Yesus yang masuk di kubur Yusuf dari Arimatea, siapa yang meninggalkan kubur itu?
Kebangkitan Yesus telah disaksikan oleh perempuan (yang mempunyai nilai kesaksian sifar pada zaman itu), dibuktikan kepada dua murid dalam perjalanan ke Emaus, disahkan oleh murid-murid di rumah itu dan dikagumi oleh Tomas yang mengalami detik keraguan! Segala keraguannya hilang dan dia mengakui Yesus adalah Tuhan dan Allahnya. (Yohanes 20:28)
Kita akan diberitahu kemudian bahawa Yesus bangkit secara jasmani dan makan bersama murid-murid-Nya dan dilihat oleh 500 orang sebelum Dia akhirnya kembali ke syurga.
Tapi ada maksud yang lebih mendalam bagi kita dalam kebangkitan Kristus. Tiga pelajaran ringkas diambil dari tulisan rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Rom.
1. Roma 1:4 dia berkata, “...dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.” Kebangkitan Yesus mengesahkan diri-Nya sebagai sesungguhnya Anak Allah yang berkuasa. Kalau jasadnya masih dalam kubur Yusuf dari Arimatea, berbau dan busuk, tiada orang akan percaya Yesus adalah Anak Allah yang berkuasa. “Jasad reput....tak mungkin dia itu Tuhan.” Kebangkitan Yesus membuktikan segala kenyataan-Nya bahawa Dia adalah Anak Allah.
2. Roma 4:25 dia berkata, “...Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita.” Yesus tidak sahaja mati kerana dosa-dosa kita, tetapi Dia mengesahkan pengampunan dan pembenaran kita oleh kebangkitan-Nya. Yakinkah kita dosa kita sudah diampuni jikalau Yesus masih dalam kubur? Yakinkah kita bahawa kita akan memiliki hidup yang kekal kalau mayat Yesus masih ditemukan di kubur itu? Kebangkitan Yesus ialah cop ‘Sirim’ ke atas keselamatan kita. Justeru dalam Roma 10:9, Paulus berkata, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Kebangkitan Yesus berjalan seiring dengan pengorbanan-Nya di salib, sama seperti kesembuhan orang yang lumpuh berjalan seiring dengan pengampunan dosanya. (Markus 2)
3. Roma 6:4 dia berkata, “...sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” Kebangkitan Yesus adalah antitype atau perbandingan untuk pengalaman rohani kita. Dia bangkit oleh kemuliaan Bapa, kita juga bangkit kepada hidup yang baru! Bukan saja “saya percaya Yesus bangkit dari kematian”, tetapi “saya sudah berubah dan hidup untuk kemuliaan-Nya.”
Banyak orang percaya secara teori, tetapi tidak pernah mengalami realiti kuasa kebangkitan Kristus dalam sanubari mereka. Paulus dalam surat Filipi 3:10 berkata, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya...” Ia bukan sahaja hal intelek atau sejarah, ia merupakan suatu pengalaman peribadi, dalam dirinya. Adakah kita sudah mengalami kuasa kebangkitan Kristus dalam hidup kita?
Mengenal Yesus sebagai Anak Allah, mengesahkan keselamatan kita dan mengalami hidup yang baru. Kebangkitan Yesus ialah peristiwa bersejarah dan peristiwa peribadi. Sumber : Facebook Pr Edmund Kumar
ความคิดเห็น