Lukas 19:2-3 (TB) Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
Pernahkah anda tertanya-tanya bagaimana Zakheus ditransformasikan oleh Yesus? Dalam banyak-banyak kisah penyelamatan atau pemulihan yang dilakukan oleh Yesus di dalam Alkitab, kisah transformasi Zakheus merupakan salah satu kisah yang kelihatannya biasa dan yang berlaku tanpa mukzijat atau keajaiban daripada Yesus Kristus. Apa yang terjadi adalah Yesus hanya melawat dan menumpang di rumahnya. Seterusnya, keselamatan seisi rumah Zakheus telah terjadi. Apakah yang sebenarnya berlaku? Apakah kunci transformasi Zakheus?
Ada yang berpendapat bahawa kunci transformasi Zakheus adalah penerimaan daripada Yesus Kristus. Penerimaan Yesus terhadap seorang yang berdosa seperti Zakheus yang menikmati kemewahan hasil daripada manipulasi wang rakyat melalui pungutan cukai yang tidak tepat merupakan hal yang begitu luarbiasa sekali. Saya bersetuju dengan pandangan ini. Namun, apabila saya membaca kisah Zakheus secara lebih teliti, rupanya ada sesuatu yang lebih berdampak yang menjadi titik tolak perubahan Zakheus. Tuhan meyakinkan saya bahawa hal tersebutlah yang menjadi kunci transformasi Zakheus! Mari ikuti saya dalam penemuan ini.
Kuncinya terletak dalam teks utama di atas (Lukas 19:2-3). Zakheus bukan sekadar seorang pemungut cukai. Dia merupakan ketua (kepala) segala pemungut cukai di Yerikho mewakili Kerajaan Roma. Itulah sebabnya dia sangat dibenci oleh orang Yahudi selain daripada tindakannya memeras wang rakyat. Namun, apa lagi yang kurang? Dia sudah sangat kaya pada waktu itu. Perhatikan bahawa walaupun Zakheus seorang yang sangat kaya, nampaknya kekayaannya itu tidak mendatangkan kepenuhan dalam hidupnya. Dikatakan dalam ayat 3; "Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu...". Ketika saya menyedari hal ini, roh saya meluap dengan sukacita. Masih adakah orang kaya pada saat ini yang mempunyai keinginan yang kuat untuk melihat atau mengenal orang seperti apakah Yesus itu? Keinginannya yang kuat sampai mendorongnya untuk memanjat pokok demi untuk melihat Yesus. Agak jarang kita mendengar orang kaya mengabaikan egonya dan sanggup memanjat pokok! Ini hanya dimungkinkan oleh keinginan yang sangat besar.
Apakah keinginan kita yang terbesar pada saat ini? Adakah keinginan kita masih meluap-luap untuk melihat orang apakah Yesus itu? Adakah kita jenis orang yang sanggup menggadaikan karakter dan nilai yang baik demi mengejar kekayaan, nama dan sukses? Atau adakah kita merupakan orang yang sanggup mengabaikan ego demi untuk mengenal siapakah Yesus itu? Zakheus, ketika bertemu dengan Yesus, hidupnya ditransformasikan. Setelah keinginannya terpenuhi untuk melihat orang apakah Yesus itu, kekosongan dalam hidupnya dipenuhi. Pada masa itu juga dia tahu mengurus dan bertindak murni dalam kekayaannya. Kekayaannya tidak menguasainya lagi. Kehadiran Kristus dalam hidupnya membuka matanya tentang makna kehidupan, kekayaan dan sukses yang sebenarnya. Tuhan memberkati!
Pr. Roy Dinsim
Comments