IBR 12: 1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
Apakah dasar kita untuk begitu yakin dapat menanggalkan rintangan beban dan dosa dalam kehidupan? Sekali lagi, tidak ada jawapan lain, hanya Yesus Kristus. Itulah sebabnya mata kita perlu tertuju kepada Yesus seperti yang telah dihuraikan dalam renungan yang lalu. Mata yang tertuju kepada Yesus menandakan bahawa sebahagian besar perhatian kita diambil oleh-Nya.
Mari kita mengizinkan perhatian kita diambil oleh Yesus Kristus. Percayalah, ini tidak pernah merugikan kita. Memberi tumpuan dan perhatian kepada pengenalan akan Yesus Kristus merupakan investment yang terbaik dalam kehidupan manusia. Mengapa? Ini kerana hal tersebut dapat mempengaruhi iman kita secara radikal. Ayat utama di atas mengatakan mata yang tertuju kepada Yesus adalah jalan yang dapat memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan!
Bayangkan sekiranya perhatian kita tertumpu kepada hal yang lain untuk suatu jangka masa yang lama seperti media sosial, wang dan kejayaan hidup semata-mata, bagaimanakah iman kita terpimpin dan mencapai kesempurnaan? Hidup kita akan kering dan tanpa pengharapan kerana hanya Yesus sumber pimpinan dan kesempurnaan iman kita, tidak ada yang lain lagi. Semua yang ada di dunia bersifat sementara. Namun, apa yang dilakukan oleh Yesus Kristus di kayu salib adalah hal yang sempurna. Pekerjaan yang sempurna bersifat kekal. Itulah sebabnya Yesus Kristus saja yang mampu memimpin (memulakan) dan menyempurnakan (menyelesaikan) iman kita dengan cara meletakkan dasar yang teguh bagi iman kita iaitu kehidupan-Nya sendiri yang mencapai kemuncak di kayu salib. Kita dapat beriman pada hari ini di atas dasar ini.
Apa gunanya kejayaan hidup kalau kita tidak mengalami damai sejahtera? Apa gunanya wang kalau kita tidak mengetahui identiti dan tujuan hidup kita? Apa gunanya kerjaya sekiranya jauh di dalam hati, kita tidak dapat melakukan apa yang paling kita mahukan dan rindukan? Apa gunanya media dan teknologi kalau iman kita tidak dipupuk dan dibangun? Tanpa Kristus, dunia dengan segala kemegahannya akan menambah beban dan dosa.
Saudara-saudari, marilah kita bijak dan berwaspada. Dunia ini semakin jahat dan licik. Ketika dunia mencuri tumpuan dan perhatian kita, rintangan akan semakin bertambah. Namun, orang yang matanya tertuju kepada Yesus, imannya terpimpin dan bertumbuh ke arah kesempurnaan! Iman yang teguh memperlengkapi kita untuk menanggalkan rintangan-rintangan yang ada. Iman memampukan orang tetap berdiri dan tidak putus asa walapun belum melihat hasil yang diinginkannya. Kita akan melihat bukti praktikal dari iman dalam renungan seterusnya.
Pr Roy Dinsim
Comments