Bacaan Alkitab: Ayub 28-37
Media sosial adalah satu platform komunikasi yang sangat berpengaruh. Ia menyiarkan pemikiran pribadi kepada warga siber sejagat. Bagi kebanyakan orang, ia sudah menjadi kebiasaan untuk meluahkan kemarahan dan kekesalan mereka di media sosial. Ada keinginan batin dan desakan supaya orang lain mengetahui perjuangan kita. Adalah aneh, walaupun orang menyiarkan kesakitan dan masalah mereka, mereka masih merasakan tiada siapa yang mendengarnya. Apabila kehidupan bermasalah, kita juga tertanya-tanya sama ada Tuhan tahu apa yang sedang berlaku. Jika Tuhan tahu, mengapa ini berlaku kepada saya?
Dalam kisah Ayub, penulis cerita ini meyakinkan kita bahwa Tuhan mengetahui segalanya. Tuhan memandang sampai ke hujung bumi dan melihat segala sesuatu di kolong langit (Ayub 28:24). Ayub tahu bahawa Tuhan telah mengawasi hidupnya (Ayub 31) tetapi dia bergelut dengan hakikat bahawa dia masih begitu menderita. Ayub menyuarakan kekecewaannya, sama seperti bagaimana kita menyuarakan kekecewaan kita di media sosial.
Kemudian datanglah seorang pemuda bernama Elihu. Dia mengingatkan kita bahwa Tuhan mengetahui keadaan kita, dan rancangan serta tujuan-Nya lebih besar dari pengertian manusia (Ayub 33:12-14). Penebus kita mengetahui keadaan kita, dan Dia bekerja dengan cara yang misteri untuk menebus jiwa kita agar tidak turun ke Liang Kubur (Ayub 33:23-30). Tuhan tidak jahat dalam menggunakan pengetahuan-Nya untuk melawan kita. Dia baik, pengasih, dan hebat. Dia tahu kesusahan kita. Dia mampu menyelamatkan kita. Tetapi jalan penebusan itu sesuai dengan hikmat dan rancangan-Nya.
Marilah kita berdiam diri di hadapan Tuhan dan merenungkan kebijaksanaan Penebus kita.
Doa:
Tuhan Yesus, kami akan belajar untuk diam diri di hadapan-Mu dan percaya bahawa hikmat-Mu melampaui pengertian kami. Kami mengizinkan Engkau melakukan apa pun yang Engkau perlukan dalam hidup kami supaya apabila kami dibentuk oleh tangan-Mu, kami akan tampil lebih kuat dan lebih bijaksana. Amin.
Rev Dr Victor Lee, NECF
Comments