'tetapi sementara mereka bertumbuh, mereka dicekik oleh rasa khawatir, kekayaan, serta kesenangan hidup sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.' (Lukas 8:1-15, ayt 14)
Renungan:
Dalam perumpamaan yang sebelum ini, Yesus berbicara tentang benih yang tercekik oleh kekhawatiran hidup, kekayaan, dan kenikmatan. Kami akan mengatakan bahwa kenikmatan dan kekayaan adalah penyebab utama kesulitan. Yesus meletakkan kekhawatiran di urutan pertama. Tentu saja, dapat diperdebatkan bahwa sesuatu harus disebutkan pertama dan bahwa tidak ada urutan kepentingan yang sebenarnya dalam pernyataan Yesus, tetapi entah bagaimanapun, saya berpikir ada.
Saya pernah memberikan khotbah tentang ayat ini, dan dalam persiapan untuk itu saya bertanya kepada sejumlah orang apa yang mereka pikirkan memiliki efek negatif terbesar pada kepribadian: kekhawatiran, kekayaan, atau kenikmatan. Semua mengatakan bahwa indulgensi tidak terbatas dalam kenikmatan seperti seks dan makan, bersama dengan keserakahan, adalah sumber utama perkembangan spiritual yang terhambat. Namun, tanyakan pada setiap konselor dan saya berpikir mereka akan setuju dengan saya bahwa kehidupan tidak membuktikan hal ini. Menurut pendapat saya, dan dari pengalaman, saya akan mengatakan bahwa lebih banyak orang yang menderita mental, fisik, dan spiritual karena rasa takut dan kekhawatiran daripada hal lain yang lain.
Kekhawatiran tidak hanya menyumbat Firman Allah tetapi juga menyumbat orang yang khawatir. "Seorang khawatir selalu bernafas dangkal," kata seorang dokter kepada saya.
Dulu saya adalah seorang khawatir kronis. Banyak tahun yang lalu seorang pengembara mengetuk pintu saya, dan begitu saya membukanya dia berkomentar, "Anda adalah seorang yang khawatir. Saya bisa melihatnya dari wajah Anda." Ketika saya menyebutkan hal ini kepada istri saya, tanggapannya adalah: "Saya bisa memberitahumu itu, dan saya bukan seorang psikis. Saya memperhatikannya ketika pertama kali kami bertemu, dan hidup denganmu telah mengkonfirmasinya."
Di situlah dan saat itu saya membuat keputusan untuk berhenti khawatir dan secara besar-besaran, saya pikir, saya telah berhasil. Oh, saya memiliki kekhawatiran, kekesalan, masalah, dan sebagainya, tetapi sedikit atau tidak ada kekhawatiran. Bagaimana saya belajar berhenti khawatir? Itulah yang akan saya bagikan dengan Anda selama dua atau tiga hari ke depan.
Rujukan:
Keluaran 14:10-18; 16:1-15
Doa:
Tuhan Yesus Kristus, tidak ada kekhawatiran yang bersembunyi dalam hati-Mu untuk merusak dan menghambat. Engkau berjalan.
Rev Gerawat Maran
Comments