top of page

Siapa Yang Mencari Dan Siapa Yang Dicari?


Kita pasti pernah menonton cerita-cerita zombie di kaca TV seperti Zombieland, Warm Bodies, Walking Dead, World War Z, I am Legend, Resident Evil dan banyak lagi. Demikianlah manusia pada hakikatnya, iaitu seperti mayat hidup.


Kita mungkin berfikir bahawa kita masih ada perasaan, ada emosi, ada fikiran, ada kehendak, boleh beranak pinak dan sebagainya sebagai manusia yang masih hidup secara fizikal. Namun Alkitab menjelaskan bahawa, manusia lazimnya sudah mati walaupun masih hidup.


Efesus 2:1-2. “Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.”


Yang dimaksudkan adalah, manusia bukan sahaja akan mati secara fizikal dan tidak hidup kekal seperti rancangan mula-mula Allah sebelum kejatuhan manusia ke dalam dosa. Tetapi hal yang lebih mengerikan adalah, manusia mati secara rohani, iaitu tidak lagi hidup bersama Allah melainkan terpisah jauh akibat dosa, dan layak dihukum dalam api kekal. Kematian rohani inilah yang menjadikan manusia seakan-akan mayat hidup, tidak mampu sama sekali meresponi kasih mahupun mencari Tuhan.


Di dalam Kekristianan ajaran tentang keselamatan adalah sangat unik. Kerana Alkitab mengajarkan bahawa, Tuhanlah yang mencari manusia untuk diselamatkan. Hal ini dapat kita baca di dalam Kejadian 3:9, iaitu saat manusia jatuh dalam dosa. Bukan manusia yang mencari Tuhan, kerana bagaimana mungkin manusia yang berdosa dan tersesat mampu mencari Tuhan Sang Pencipta? Yesaya 53:6.


Efesus 2:4-5 “Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita oleh kasih karunia kamu diselamatkan.” Dan lagi Efesus 2:8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”


Kita harus sedar bahawa, keselamatan itu adalah atas inisiatif Allah sendiri. Allah yang memberikan kita iman, Allah yang melahir-barukan kita, Allah yang menjadi Juruselamat menebus dosa manusia, Allah juga yang berjanji berlaku setia untuk memelihara orang-orang pilihan-Nya. Marilah kita mengenang karya salib Kristus sebagai bukti tidak-berdayaan kita dalam menyelamatkan diri sendiri melainkan meletakkan segala kepercayaan kita kepada-Nya. Sumber : Pr Edmund Kumar | Facebook

Comments


bottom of page