Lukas 11:4a (TB) dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami..."
Renungan:
Pengampunan berdasarkan kasih adalah sistem dalam Kerajaan Allah. Ajaran Yesus dalam hal berdoa sangat berkaitan dengan pengampunan jenis ini dan hal ini cukup mengejutkan para murid khususnya saranan doa Yesus dalam Lukas 11:4a di atas. Doa ini sangat mencabar minda para murid kerana zaman itu zaman Taurat.
Konsep Taurat adalah Allah hanya akan berkenan kepada orang yang dapat memenuhi hukum yang tertulis itu dengan sempurna. Ketika hukum yang tertulis itu dipatuhi dengan sempurna, barulah berkat seperti mendapat pengampunan dan perkenan daripada Allah diperolehi. Namun ketika Yesus mengajarkan "ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami...", saya percaya para murid sangat terkejut walaupun reaksi ini tidak kelihatan dalam teks firman tersebut.
Saya dapat membayangkan ramai dari kalangan murid Yesus yang tertanya-tanya demikian; "bolehkah memohon pengampunan daripada Allah di luar Hukum Taurat?" Lagipun menurut ajaran doa Yesus ini, sarana yang diperlukan untuk memohon pengampunan daripada Allah hanyalah mengampuni setiap orang yang bersalah terhadap diri-sendiri. Hal ini merupakan ajaran yang sangat berbeza daripada pemimpin-pemimpin agama yang ada pada waktu itu dan bersifat baru.
Sistem pengampunan yang diberitakan oleh Yesus tidak berdasarkan Hukum Taurat tetapi berdasarkan kasih. Hal ini telah mewujudkan satu revolusi pada waktu itu khususnya di kalangan para murid. Taurat mengajarkan demikian; Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu (Mat 5:43). Tetapi Yesus mengatakan: Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu (Matius 5:44). Ajaran Yesus penuh dengan ciri pengampunan terhadap orang lain yang bersalah dan hal inilah yang menyebabkan kita boleh memohon pengampunan daripada Allah dengan penuh keyakinan. Dengan kata lain, Yesus sebenarnya telah membuka jalan yang baru untuk mendapat pengampunan daripada Allah. Perkara ini sungguh luarbiasa dan melepaskan ramai orang pada waktu itu daripada beban pelbagai hukum khususnya Taurat.
Adakah ini bermaksud kita hanya akan diampuni oleh Allah ketika kita mengampuni orang yang bersalah kepada kita? Bagaimana kalau kita tidak berjaya mengampuni orang yang bersalah itu? Bukankah ini juga bersifat hukum sama seperti Hukum Taurat yang menuntut kekuatan dan usaha kita sendiri? Bezanya adalah Yesus memampukan kita untuk mengasihi sehingga kita tidak menggunakan kekuatan dan usaha kita sendiri. Bagaimana Yesus memampukan kita? 1 Yohanes 4:19 mengatakan; Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Yesus lebih dahulu mengasihi kita dengan mengampuni segala dosa kita melalui karya-Nya di kayu salib. Saat kita menerima kasih dan pengampunan-Nya, saat itulah kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita (Roma 5:5). Itulah sebabnya kita mampu mengampuni pula orang yang bersalah kepada kita. Maksudnya, Allah lebih dahulu mengampuni kita supaya kita mampu mengampuni orang lain. Terpujilah Tuhan!
Pengampunan berdasarkan kasih adalah sistem dalam Kerajaan Allah. Kita telah mengalami pengampunan itu dan telah menerimanya. Kita juga menjadi warga Kerajaan Allah disebabkan oleh pengampunan itu. Kita masih hidup di dunia. Mahukah anda mewakili Kerajaan Allah memberikan kasih dan pengampunan yang sama terhadap orang lain? Kita mengasihi kerana Allah lebih dahulu mengasihi kita.
Pr Roy Dinsim
Comments