“...Apabila Yusuf terjaga, dia melakukan apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan itu. Dia berkahwin dengan Maria....” Matius 1:24
Setelah Yusuf bangun dari tidurnya, dengan segera dia melakukan apa yang dikatakan oleh malaikat Tuhan kepadanya, dia segera menikahi Maria. Namun dia tetap tidak melakukan hubungan sebagai suami istri dengan Maria sehingga Maria melahirkan anak itu, lalu Yusuf menamakan Anak itu Yesus.
Walaupun perkara ini sangat sulit bagi Yusuf untuk dilakukan, tetapi oleh karena perintah Tuhan untuk dirinya, maka dia taat dan berserah kepada Tuhan untuk mengandalikan hidupnya tanpa berdalih. Dia bertindak mengikut kehendak Tuhan bagi hidupnya dan bukan kehendak dirinya.
Oleh karena Yusuf merupakan seorang yang tulus hati, saleh, dan baik hati, maka dia memutuskan untuk menceraikan Maria secara diam-diam, supaya dia tidak akan mencemarkan nama baik Maria. Namun tindakannya ini tidak menyenangkan hati Tuhan bagi dirinya, tetapi Tuhan menghendaki Yusuf mengambil Maria menjadi isterinya.
Oleh itu, Yusuf lebih mengarahkan dirinya kepada belas kasihan Tuhan dan mengampuni sebagai orang yang telah diampuni. Dengan demikian, Yusuf dapat membebaskan dirinya dari segala pemikiran yang jahat terhadap Maria. Dia mengajar dirinya untuk berfikir dalam jalur pemikiran Tuhan.
Dengan memiliki pola pemikiran Tuhan, Yusuf dapat menerima Maria dan melakukan apa yang berkenan kepada Tuhan dalam hidupnya. Dia tetap menjaga dirinya suci dan tulus di hadapan Tuhan selama Maria mengandung.
Bagaimana dengan diri kita pada hari ini? Apakah yang Tuhan perintahkan kepada kita untuk dilakukan pada hari ini? Apakah kita siap untuk mengikuti perintah Tuhan bagi hidup kita pada hari ini?
Doa: Bapa yang di surga, saya datang kepada-Mu, memohon bimbingan dari-Mu atas hidup saya. Ajar saya untuk mengikuti segala perintah-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus saya berdoa, amin.
Pr Patrick Taie
コメント